Peristiwa

Dongkrak Daya Saing Ekspor Komoditas Pertanian Kepri

TANJUNGPINANG,MR – Pemerintah terus berupaya untuk memulihkan perekonomian negeri akibat dampak covid-19 dengan berbagai terobosan. Kementerian Pertanian berupaya untuk meningkatkan ekonomi dengan peningkatan ekspor komoditas pertanian melalui program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks).

Karantina Pertanian Tanjungpinang menyelenggarakan kegiatan bincang ekspor virtual dengan menghadirkan Ali Jamil selaku Kepala Badan Karantina Pertanian dan Arif Fadillah Sekda Provinsi Kepulauan Riau sebagai keynote speaker, Agus Sunanto selaku Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, A.M. Adnan Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati dan Agus Sudibyo Kepala BPS Kepulauan Riau sebagai narasumber, Raden Nurcahyo Nugroho Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang sebagai moderator, Jumat (11/12/2020).

Kepulauan Riau dengan luas daratan lebih kecil dari pada luas lautan masih memiliki potensi ekspor komoditas pertanian. Pada tahun 2020 Provinsi Kepri melalui Karantina Pertanian Tanjungpinang telah berhasil ekspor produk kelapa olahan berupa santan, tepung kelapa bahkan arang tempurung kelapa.

“Ekspor produk olahan mampu meningkatkan nilai ekonomi bagi komoditas pertanian, hal ini sesuai dengan harapan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo,” ujar Ali Jamil.

Arif Fadillah dalam paparannya menyampaikan bahwa, pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mendukung program Gratieks karena memang memiliki dampak yang baik bagi masyarakat dengan komitmen: penyediaan lahan pertanian, pembangunan infrastruktur pendukung, penguatan kelembagaan perkebunan dan mitra usaha, pengembangan dan penguatan sistem pembiayaan.

“Pengembangan sarana prasarana dan infrastruktur pendukung usaha perkebunan, penguatan tata kelola kepemerintahan yang baik sebagai dasar pelayanan prima,” katanya.

Menurut Kepala BPS Kepri, komoditas pertanian mengalami peningkatan ekspor hingga 14,73 persen ditahun 2020. Selain itu, komoditas pertanian juga komoditas yang relatif mampu bertahan ditengah pandemi covid-19.

A.M Adnan menyampaikan bahwa komoditas pertanian yang akan diekspor harus bebas dari OPTK, aman dari cemaran kimia dan memenuhi persyaratan tambahan yang dipersyaratkan oleh negara tujuan, agar komoditas ekspor kita bisa diterima dengan baik oleh negara tujuan.

Ratusan peserta sangat antusias mengikuti kegiatan virtual tersebut, apalagi pengguna jasa maupun pengusaha pertanian di Tanjungpinang, banyak yang berharap bisa ekspor komoditas pertaniannya.(red)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close