TanjungpinangWisata

Ansar Berkeinginan Tanjungpinang Punya Kawasan Wisata yang Terintregasi

https://mejaredaksi.co.id/wp-content/uploads/2022/04/WhatsApp-Image-2022-04-06-at-22.03.54.jpeg
Kawasan Gurindam 12, Tepi Laut Tanjungpinang. Gubernur Ansar Ahmad menyatakan keinginannya agar Ibukota Kepulauan Riau, Tanjungpinang memiliki satu kawasan pariwisata yang terintegrasi.(Foto: Andri)

Tanjungpinang, MR – Gubernur Ansar Ahmad menyatakan keinginannya agar Ibukota Kepulauan Riau, Tanjungpinang memiliki satu kawasan pariwisata yang terintegrasi.

“Kita mulai dari Pulau Penyengat, Kawasan Gurindam 12, Kawasan Kota Lama yang dilanjutkan ke kawasan Jalan Teuku Umar hingga Gereja Bethel dan Akau Potong Lembu,” terang Ansar, Senin (29/5/2023).

Selain itu, Ansar juga berkeinginan melakukan penataan Jembatan HM Sani (Dompak) agar lebih menarik untuk dijadikan sebagai kawasan pariwisata.

“Sehingga orang yang datang ke Tanjungpinang banyak pilihan. Kalau wisata heritage maupun sejarah bisa ke Pulau Penyengat, mau berwisata kuliner bisa ke Akau Potong Lembu,” papar Ansar.

“Atau kalau wisatawan mau makan makanan yang branded atau makanan khas Melayu bisa datang ke Kawasan Gurindam 12. Di sana juga wisatawan bisa membeli produk kerajinan,” tambah Ansar lagi.

Sejumlah pembanguan kawasan pariwisata Tanjungpinang yang terintregasi itu disebut Ansar tahun ini tengah digesa.

Di antaranya penataan Kawasan Kota Lama yang pada tahun ini dilanjutkan ke kawasan Jalan Teuku Umar hingga Gereja Bethel atau sering disebut dengan Gereja Ayam.

Ansar Ahmad juga menyatakan berencana membuat jalan penghubung antara Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura dengan kawasan Pelantar 1 jika kembali mendapat dana hibah dari Millenium Challenge Corporation (MCC) Amerika, lembaga bantuan luar negeri Amerika Serikat.

“Kalau saja sehari 1500 WNA ke Bintan Resort, setidaknya 200 hingga 300 orang bisa didorong berkunjung ke Tanjungpinang,” sebutnya.

Ansar meyakini Tanjungpinang kedepannya akan lebih terkenal.

“Jangan sampai wisatawan ke Kepri lebih mengenal Batam atau Bintan, sedanghkan Tanjungpinanhg sendiri malah dikonotasikan Pangkal Pinang,” tutup Ansar.

Penulis / Editor: Andri

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close