Gubernur Kepri Tekankan Pentingnya Stabilkan Harga dan Antisipasi Penimbunan oleh Spekulan

EkBis, Kepri, Pemerintahan235 Dilihat
Pasar murah yang digelar Pemprov Kepri beberapa waktu lalu di Tanjungpinang. Foto: Syaiful

Tanjungpinang, mejaredaksi – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) telah menetapkan langkah-langkah strategis untuk mengendalikan laju inflasi dalam sektor pertanian dan perdagangan.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad menegaskan pentingnya agar pelaku usaha tidak menaikkan harga secara tidak wajar serta mencegah penimbunan barang oleh spekulan.

Langkah-langkah tersebut mencakup pemantauan dan pengawasan rutin untuk memastikan stabilitas harga.

Pemerintah Provinsi Kepri juga telah meluncurkan Sistem Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang menyediakan informasi harga pokok harian melalui aplikasi yang dapat diakses oleh masyarakat dan pelaku usaha.

“Kami harus memastikan agar pelaku usaha perdagangan tidak menaikkan harga secara tidak wajar. Kita tidak ingin terjadi penimbunan barang oleh spekulan,” ungkap Gubernur Ansar.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Kepri juga melakukan pembahasan bersama pelaku usaha dan distributor secara virtual secara rutin. Kerjasama antar daerah juga ditingkatkan untuk mengantisipasi ekspektasi inflasi di masyarakat.

Pemprov Kepri bersama Badan Pangan Nasional (BAPANAS) telah menghadirkan Cold Storage Komoditi Cabai dengan kapasitas 7,5 Ton untuk memastikan ketersediaan bahan pangan yang cukup dan menjaga kualitasnya.

Upaya penyediaan bahan pangan juga terus digalakkan dengan memberikan bantuan pertanian seperti traktor, bibit pupuk, sarana transportasi, dan lainnya.

Dalam rangka menekan inflasi pertanian dan pangan, Pemerintah Kepri secara rutin menggelar pasar murah dan gerakan pangan murah.

Tahun lalu, Pemprov Kepri bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) telah menggelar pasar murah sebanyak 63 kali dan gerakan pangan murah sebanyak 44 kali.

Pemprov Kepri juga telah meluncurkan Gerakan Nasional Inflasi Pangan (GNIP) dan melakukan penjajakan kerjasama antar daerah (KAD) intra Kepri serta dengan daerah lain di Indonesia. Ini dilakukan untuk memperoleh pasokan cabai merah dan telur ayam ras dengan melibatkan distributor dan petani lokal.

“Kami juga berupaya meningkatkan peran dalam pengembangan UMKM dengan menyediakan pinjaman bunga nol persen bagi UMKM hingga Rp40 juta,” tambah Gubernur Ansar.

Rilis/Editor: Panca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *