
Natuna, MR – Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menjadi gerbang di ujung utara Indonesia yang kaya wisata bahari. Salah satunya Taman Batu Alif yang merupakan taman batuan yang terletak di tepi pantai Desa Sepempang.
Objek wisata yang menyuguhkan pesona keindahan alam dengan hamparan pasir, pantai dan bebatuan besar di sekitarnya. Tidak itu saja, wisatawan juga bisa berjalan-jalan dan duduk di bagian atas batu granit.
Keindahan alami Taman Batu Alif menjadi spot foto berlatar belakang bebatuan di pinggir pantai berpadu dengan birunya air laut serta Gunung Ranai sungguh tak ternilai.
Dari rangkaian jembatan kayu di antara batuan, bisa berjalan dari satu batu ke batu yang lainnya. Bersantai sambil menikmati matahari terbenam bisa jadi salah satu aktivitas yang bisa dilakukan.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kepri, Buralimar mengatakan menjadi ciri khas Taman Batu Alif adalah keberadaan batu-batu dengan ukuran ekstra besar yang berbentuk dan tertata secara alami di bibir pantai.
Bebatuan dengan berbagai macam bentuk yang salah satunya berbentuk mirip huruf hijaiyah “Alif” inilah daya tarik sebenarnya di kawasan wisata ini.
Selain itu, lanjut Buralimar Taman Batu Alif beberapa tahun lalu terpilih sebagai wisata unik terpopuler di Indonesia melalu ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018.
Kemudian juga meraih penghargaan berupa Yang Terbaik CIPTA AWARD dalam Pengelolaan Daya Tarik Wisata Yang Berwawasan Lingkungan pada Citra Pesona Wisata pada Tahun 2014.
“Sehingga tentunya dari berbagai prestasi yang diraih dapat mendukung kemajuan sektor pariwisata di Natuna. Dengan prestasi tersebut, Taman Batu Alif menjadi destinasi wisata yang memiliki magnet bagi wisatawan ke Natuna serta dapat memicu penggiat pariwisata,” ujar Buralimar.
Sementara itu, pengelola wisata Alif Stone Park Natuna, Ferdi Ziano juga menyampaikan untuk penginapan dalam objek wisata Taman Batu Alif tersedia homestay dengan kamar yang dirancang mengikuti tekstur bebatuan. Pengunjung bisa tidur di antara bebatuan besar. Kamar-kamar tersebut dibangun tanpa merusak batu yang ada.
“Dari ibukota Kabupaten Natuna, Kota Ranai, hanya berjarak 10an kilometer saja untuk sampai di lokasi. Waktu tempuhnya sekitar 15 menit saja.,” jelasnya.
Kemudian Ia juga menjelaskan bahwa destinasi wisata Taman Batu Alif selalau menjaga kelestarian batu-batu, dengan cara menjaga kebersihan dan melakukan polesan khusus sehingga tidak merusak kealamian dari batu-batu tersebut.
“Awalnya kita tertarik melihat keunikan batu batu disini, begitu menarik dan eksotis, sayang sekali jika batu-batu tersebut punah. Jadi kita mulai berpikir bagaimana kalau melakukan konservasi agar batu-batu tersebut tidak punah,” ujarnya.
Pria yang kerap disapa “Bang Eno” ini juga mengatakan selain melakukan promosi melalui sosial media, usaha yang selama ini ia lakukan adalah menjaga kebersihan dari kawasan tersebut.
“Disini kita terus tekankan bagaimana orang tertarik tidak hanya dengan keindahan alamnya saja, tetapi dengan lingkungan nya yang terjaga, yang bersih,” pungkasnya. Bar