Tanjungpinang, mejaredaksi – Sebanyak 800 remaja dari seluruh penjuru tanah air berkumpul di Tanjungpinang untuk mengikuti Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas (ADUJAK) Genre Nasional 2025. Pembukan dilakukan oleh Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Wakil Kepala BKKBN, Isyana Bagoes Oka, Senin (20/10/2025).
Dengan tema “Peran Remaja dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045”, ajang tahunan ini menjadi wadah besar bagi remaja untuk berinovasi, berkolaborasi, dan menunjukkan karya nyata sebagai bagian dari Program Generasi Berencana (GenRe).
“Duta GenRe bukan sekadar kontestasi, tetapi ruang bagi remaja untuk berinovasi, berkomunikasi, dan saling belajar agar siap menghadapi tantangan masa depan,” ujar Isyana.
Menurut Isyana, remaja memegang peran penting sebagai motor perubahan sosial. Mereka diharapkan tak hanya cerdas, tapi juga peduli dan menjadi teladan di lingkungan masing-masing.
Ia menekankan pentingnya komunikasi harmonis antara remaja dan orang tua, serta keberadaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) sebagai ruang aman bagi anak muda untuk saling berbagi pengalaman dan dukungan.
“Dalam ikrar GenRe disebutkan bahwa usia ideal menikah bagi perempuan adalah 21 tahun dan bagi laki-laki 25 tahun. Ini penting agar mereka siap secara fisik, mental, dan ekonomi,” jelasnya.
Lebih jauh, Isyana menegaskan bahwa remaja punya posisi strategis dalam mendukung program prioritas pemerintah terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), pencegahan stunting, hingga pengembangan Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggulan Garuda, menurutnya, adalah contoh nyata dukungan pemerintah terhadap generasi muda yang sehat dan berdaya saing global.
“Kalau remaja aktif berpartisipasi, artinya mereka ikut membangun bangsa. Pemerintah sudah menyiapkan banyak program, tinggal bagaimana generasi muda memanfaatkannya,” tegas Isyana.
Menutup sambutannya, Isyana berpesan agar remaja Indonesia tak takut menghadapi perubahan zaman. Tantangan, katanya, hanyalah batu loncatan menuju kemajuan.
“Setiap tantangan pasti ada solusinya. Yang penting, kita mau bangkit, beradaptasi, dan terus berinovasi,” pungkasnya.