PeristiwaTanjungpinang

Awal Maret Sekolah SD dan SMP se Tanjungpinang Belajar Tatap Muka

Plt Kadisdik Tanjungpinang, Tamrin Dahlan, f: ist

Tanjungpinang, MR – Awal Maret 2021, Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang akan menjalankan program Kunjungan Siswa Kesekolah (KSK) bagi SD dan SMP diwilayah setempat.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tanjungpinang, Tamrin Dahlan mengatakan program KSK itu merupakan pengganti dari program belajar tatap muka bagi SD dan SMP pinggiran yang gagal dilakukan.

Kata Dahlan, nantinya belajar tatap muka tidak akan lagi berlangsung disekolah pinggiran saja. Melainkan semua sekolah SD dan SMP di Tanjungpinang akan melakukan belajar tatap muka juga.

“Maka kita buat inovasi baru, namanya KSK, aturanya semua sekolah di Tanjungpinang diperbolehkan sekolah tatap muka. Kesihan juga sekolah yang ada di kota tidak lagi belajar tatap muka,” ujarnya, Rabu (27/1/2021) siang.

Program itu, sambung dia akan dilakukan dengan syarat guru harus standbay disekolah, dan untuk siswa SD maupun SMP agar menghubungi gurunya terlebih dulu, jika akan berkunjung kesekolah untuk belajar.

Dahlan mengakui, syarat itu dilakukan agar guru yang bersangkutan bisa mengatur jadwal kapan siswa tersebut diperbolehkan datang.

“Agar yang kesekolah nanti tidak lebih dari 50% dari jumlah keseluruhan siswa. Kalau satu kelas biasanya 40 siswa, maka yang boleh datang 20 siswa,” ungkapnya.

Dirinya melanjutkan, nantinya para siswa SD dan SMP akan belajar tatap muka selama 1 jam saja, dan ada tiga jadwal. Saat ini juga, pihaknya masih melakukan sosialisasi kepada setiap kepala sekolah SD dan SMP se Tanjungpinang.

“Yang sudah siap, boleh dilakukan akhir Februari mapun mapun Maret, karena kita masih mempersiapkan kurang lebih 1 bulan,” kata dia.

Program itu juga, sambung dia bermanfaat jika ada warga sekolah positif corona, siswa maupun guru yang kontak erat dengan yang bersangkutan dapat dilacak.

“Kalau ada yang positif kita dapat tau siapa saja yang kontak erat, karena sebelum siswa datang itu didata dulu. Misalnya siswa A positif corona, maka yang satu kelas dengan siswa A dapat diketahui,” tukasnya.(red)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close