BudayaHobbyLife StyleOlahragaTanjungpinang
Cara Unik Komunitas Sepeda di Tanjungpinang Berhalal Bihalal, Gowes Bareng dengan Berbaju Kurung
Bersepeda Sejauh 10 Km

Tanjungpinang, MR – Cara unik dilakukan Komunitas Sepeda TXC Team Tanjungpinang Kepulauan Riau dalam melaksanakan halal bihalal, Minggu (14/5/2023).
Sedikitnya 150 pesepeda yang tergabung dalam Lintas Komunitas Sepeda Tanjungpinang-Bintan (LKSTB) ini mengenakan baju kurung sambil bergowes ria mengitari sejumlah jalan protokol di kota itu.
Mulai dari Tugu Sirih depan Gedung Daerah dan berakhir di Taman Batu 10. Jarak tempuhnya 10 kilometer.
Sebagaimana diketahui, baju kurung merupakan pakaian adat Melayu yang umum dikenakan. Di antara pesepeda bahkan nampak pula mengenakan tanjak yang menjadi bagian kebudayaan masyarakat setempat.
Didik Ekasanto, Ketua Komunitas Sepeda TXC Team Tanjungpinang menjelaskan, gowes bareng mengenakan pakaian adat Melayu itu sengaja dihelat untuk mengangkat warisan budaya dan nuansa khazanah Melayu Tanjungpinang.
Tema gowes bareng yang mereka using betemakan TXC Melayu Bedelau.
“Kita ingin ada yang berbeda dan unik. Semua peserta wajib mengenakan baju kurung atau baju muslim. Jadi ada nuansa Melayunya. Kita berolahraga, tetapi tetap menjunjung adat istiadat Melayu,” ungkap Didik.
Walhasil, aksi bersepeda mengenakan baju kurung ini pun menarik perhatian warga, khusunya pengguna jalan.
Ada yang merasa aneh, tapi tidak sedikit pula yang mendukung juga kagum.
Dalam kesempatan Didik menyampaikan terimakasih kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan ini.
Dia berharap iven sport tourism yang mengangkat wisata budaya di Tanjungpinang dapat terus digalakkan.
Terpisah, Kadisbudpar Tanjungpinang, Muhammad Nazri mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan komunitas sepeda TXC team Tanjungpinang.
“Ini bentuk kreatifitas komunitas untuk memperkenalkan pakaian adat sebagai representasi budaya Melayu kepada masyarakat di Tanjungpinang,” ujarnya.
Sementara, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif, Andi Suryanto menambahkan, disbudpar tentunya terus mendukung iven yang mengangkat khazanah budaya Melayu di Tanjungpinang.
“Tentu, kita beri dukungan kepada mereka. Dengan ide kreatif ini, tidak saja menarik minat masyarakat, tapi juga kita bisa mendatangkan wisatawan ke kota Tanjungpinang,” pungkasnya.
Penulis / Editor : Andri