Tanjungpinang, mejaredaksi – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, mengalami penyesuaian selama masa libur sekolah. Sejumlah sekolah memilih menolak distribusi MBG sementara waktu dengan alasan mencegah potensi dampak negatif, seperti makanan tidak tersalurkan optimal.
Penyesuaian ini terlihat di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jalan Basuki Rahmat, yang hanya menyalurkan MBG kepada sekolah yang secara resmi menyatakan kesediaannya selama libur sekolah.
“Ada sekolah yang membuat surat pernyataan tidak menjalankan MBG saat libur,” ujar Mitra SPPG Jalan Basuki Rahmat, Siti Bayu, Selasa (23/12/2025).
SPPG tersebut selama hari aktif melayani penyaluran MBG ke SMP Negeri 4, SMA Negeri 4, SD Negeri 011, SD Negeri 02, dan SD Negeri 07 dengan total penerima mencapai 3.200 siswa. Namun, selama libur sekolah, pengiriman dilakukan secara selektif berdasarkan persetujuan sekolah.
Meski demikian, layanan MBG untuk Posyandu tetap berjalan tanpa jeda. Sasaran seperti ibu hamil dan ibu menyusui tetap menerima bantuan gizi karena layanan kesehatan masyarakat tidak mengenal hari libur.
“Untuk Posyandu tetap berjalan. Ada 215 orang yang kita layani,” tambah Siti Bayu.
Sementara itu, SPPG Jalan Adi Sucipto Tanjungpinang juga menerapkan kebijakan serupa. Distribusi MBG hanya dilakukan ke sekolah yang masih ingin menerima selama masa libur, tanpa adanya paksaan.
Kepala SPPG Jalan Adi Sucipto, Andre, menyebut pihaknya melayani MBG untuk SMK Negeri 4 Tanjungpinang serta SD Negeri 10, 14, dan 15, dengan total penerima yang bervariasi.
Rinciannya, SMK Negeri 4 sebanyak 707 penerima, SD Negeri 10 Tanjungpinang Timur 646 siswa, SD Negeri 14 sebanyak 311 siswa, dan SD Negeri 15 sebanyak 699 penerima.
“Kami tidak memaksa. Jika sekolah mau menerima, kami tetap produksi seperti hari biasa,” tegas Andre.






