KepriPemerintahan

Khawatir Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Gubernur Ansar Sarankan Tunda Pembelajaran Tatap Muka

Kepri Prov
Siswa/siswi SMP mencuci tangan ditempat yang telah disediakan.

Tanjungpinang, MR – Kebijakan sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggelar pembejalaran tatap muka di sekolah tingkat SD/SMP, membuat khawatir Gubernur Kepri Ansar Ahmad akan melonjakkan kembali kasus Covid-19.

Seperti diketahui, saat ini angka kasus positif Covid-19 di Kepri terus mengalami penurunan setelah dilaksanakannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Dengan demikian, Ansar berharap agar seluruh Bupati dan Walikota di Kepri untuk dapat menunda rencana pembelajaran tatap muka untuk siswa.

“Saya minta dipertimbangkan kembali kebijakan tatap muka tersebut, karena lebih susah bagi kita menangani perlonjakan kasusnya kalau nanti naik lagi,” ungkap Ansar saat memimpin Rapat Penanganan Pandemi Covid-19 dan Vaksinasi se-Kepri dari Gedung Daerah, Tanjungpinang, kemarin.

Bukan tanpa alasan, Ansar mengatakan meskipun di sekolah anak-anak sudah diatur sedemikian rupa untuk menjaga jarak di ruang kelas, namun tidak ada yang bisa menjamin usai sekolah anak-anak tersebut bisa terus menjaga protokol kesehatan.

Sehingga jelas Ansar bahwa indeks penurunan angka positif Covid-19 sejalan dengan indeks penurunan pergerakan mobilitas masyarakat. Maka upaya terbaik yang dapat dilakukan adalah membatasi pergerakan masyarakat termasuk menunda pembelajaran tatap muka.

“Meskipun dari pemerintah pusat sudah memberikan izin, tetapi kebijakan di daerah tetap kita yang putuskan,” ujar Ansar.

Dalam rapat tersebut Ansar meminta kepala daerah untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kepri mendata siswa-siswi SMK yang belum divaksin.

Hal ini dikarenakan murid SMK akan magang di perusahaan dan para pengusaha mensyaratkan kartu vaksin bagi siswa/i yang akan magang.

“Nanti kita akan menyelenggarakan vaksinasi masal untuk anak-anak SMK,” kata Gubernur Ansar.

Terkait vaksinasi sampai dengan Kamis (19/8/2021), capaian vaksinasi dosis I di Kepri mencapai angka 71,98 persen, sedangkan dosis II sudah sampai di angka 27,30 persen. Sementara untuk vaksinasi bagi anak usia 12-18 tahun sudah tercapai angka 42,98 persen.

Hanya Kabupaten Lingga yang belum mencapai angka minimal vaksinasi 70 persen di Kepulauan Riau. Yang tertinggi adalah Kabupaten Natuna yang sudah tercapai 78,39 persen.

Ansar juga mengingatkan kepada kepala daerah untuk segera menghabiskan stok vaksin yang ada di kabupaten/kota. Karena akan lebih mudah bagi Pemprov Kepri untuk meminta pengiriman stok vaksin dari pusat jika stok vaksin di Kepri sudah menipis.

“Sisa target yang belum divaksin tersisa tiga ratus ribu orang lagi, kita akan kebut terus seperti vaksinasi massal besar-besaran beberapa waktu lalu,” ujar Ansar.

Turut dibahas dalam rapat tersebut terkait masalah tracing dan testing di Kepri. Untuk mengoptimalkan pelacakan tracing dan testing melalui aplikasi SiLacak, Ansar akan memerintahkan seluruh Bupati dan Walikota untuk melibatkan tenaga di kantor kecamatan membantu menginput data ke dalam aplikasi SiLacak tersebut.

“Dengan perbantuan dari tenaga di kecamatan, maka pelacakan kontak harus dapat dimaksimalkan,” pungkas Ansar. Bar

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close