Tanjungpinang, Mejaredaksi – Provinsi Kepri dicanangkan menjadi pelopor Koperasi Merah Putih berbasis agro maritim.
“Kami berharap Kepri menjadi pelopor dan lokomotif pengembangan Kopdes Merah Putih berbasis nelayan. Kita butuh percontohan pengelolaan koperasi agro-maritim di Kepulauan Riau untuk menjadi model nasional,” ujar Menteri Koperasi RI Budi Arie Setiadi yang hadir secara daring pada Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) yang berlangsung di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Kamis (8/5/2025).
Menteri Budi Arie menyampaikan harapan Presiden Prabowo agar Kopdes Merah Putih menjadi solusi nyata atas berbagai persoalan desa, mulai dari panjangnya rantai distribusi, keterbatasan permodalan, hingga dominasi tengkulak dan pinjol ilegal.
Ia mengapresiasi langkah cepat dan strategis Pemprov Kepri dalam mendukung pembentukan Kopdes Merah Putih.
Kamis (8/5/2025), Pemprov Kepri menggelar Rakorda sebagai langkah mempercepat pembentukan Kopdes/Kelurahan Merah Putih.
Rakorda dihadiri lebih dari 1.100 peserta yang mengikuti secara daring dan luring, menjadi ajang konsolidasi dan kolaborasi besar.
Selain Menteri Koperasi RI Budi Arie Setiadi yang menyampaikan arahannya secara virtual, Rakor turut dihadiri Deputi Bidang Pengembangan Usaha Kemenkop RI, Panel Barus.
Dalam Rakorda juga dilaksanakan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemprov Kepri dan Ikatan Notaris Indonesia Wilayah Kepri, serta kolaborasi dengan 15 perguruan tinggi.
Alokasikan Rp2,25 M
Untuk mempercepat percepatan pendirian Kopdes Merah Putih dan menjadi perhatian khusus Gubernur Ansar di mana Pemprov Kepri telah mengalokasikan anggaran awal Rp2,250 miliar untuk upaya percepatan.
Anggaran dialokasikan untuk penyediaan akta notaris secara gratis melalui dukungan 35 notaris yang tergabung dalam Ikatan Notaris Indonesia Provinsi Kepri; Pelatihan dan sertifikasi calon manajer koperasi (CEO); dan Insentif sebesar Rp200 juta bagi 5 koperasi desa pertama yang paling unggul dan potensial.
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan implementasi konkret dari program prioritas Presiden dan Wakil Presiden RI melalui Asta Cita, khususnya dalam pembangunan ekonomi dari desa dan pinggiran.
“Ini adalah bentuk komitmen kita yang tegak lurus menjalankan arahan Presiden dan Wakil Presiden dalam membangun ekonomi kerakyatan dan demokrasi ekonomi. Eksistensi koperasi yang sempat pudar kini kita bangkitkan kembali dengan semangat kebangsaan, makanya disebut koperasi Merah Putih,” tegas Gubernur Ansar.
Sebagai provinsi kepulauan yang 96 persen wilayahnya terdiri dari lautan, Gubernur Ansar mendorong agar koperasi-koperasi yang dibentuk fokus pada sektor kelautan dan perikanan. Ini mencakup pengembangan pasca panen, penyediaan sarana pendingin, dan kebutuhan logistik lainnya bagi para nelayan.
“Potensi besar Kepri harus menjadi core bisnis koperasi ke depan. Kita ingin koperasi tidak hanya sekadar terbentuk di atas kertas, tetapi tumbuh menjadi kekuatan ekonomi nyata masyarakat,” ujar Ansar. (*)
Editor: Andri