Perebutan Kursi Sekda Kepri: Duel Kubu IPDN vs Non-IPDN di Tengah Masa Transisi

Kepri, Pemerintahan866 Dilihat

Tanjungpinang, mejaredaksi – Kursi jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) kini tengah memasuki masa transisi usai berakhirnya masa tugas Adi Prihantara pada 20 Oktober 2025.

Meski Adi masih ditunjuk sebagai Pelaksana Harian (Plh) Sekda, posisi strategis ini dipastikan tak akan lama kosong.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad menegaskan, jabatan Plh Sekda hanya berlaku maksimal dua pekan. Karena itu, pihaknya segera berkonsultasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk menentukan mekanisme pengisian jabatan Sekda definitif.

“Kita akan konsultasi dulu ke BKD, apakah pengisian Sekda nanti dilakukan lewat open bidding atau melalui mekanisme manajemen talenta. Yang jelas, masa Plh hanya dua minggu,” ujar Gubernur Ansar, Jumat (24/10/2025).

Ansar juga menyampaikan bahwa pihaknya telah mengusulkan nama calon Penjabat (Pj) Sekda Kepri ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Namun, ia belum ingin membeberkan siapa saja pejabat yang diusulkan.

“Tinggal menunggu persetujuan Penjabatnya. Pak Adi masih menjabat Plh, tapi sesuai aturan, Plh tidak bisa mengambil keputusan strategis,” tambah Ansar.

Persaingan Kursi Sekda Kubu IPDN VS Non IPDN

Posisi Sekda Kepri kini santer menjadi perebutan sengit di kalangan pejabat Eselon II Pemprov Kepri. Informasi yang beredar di lingkungan pemerintahan menyebutkan persaingan telah mengerucut menjadi duel antara dua kubu besar:  Kubu IPDN diwakili oleh Assisten II, Luky Zaiman Prawira dan Kubu Non-IPDN diwakili oleh Kepala Bapenda Kepri, Abdullah.

“Sudah taupun, ya begitulah,” ujar salah seorang sumber internal di Pemprov Kepri yang enggan disebutkan nama.

Sebelumnya, nama Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kepri, Hasan, sempat menjadi sorotan sebagai calon kuat Sekda Kepri karena dinilai memiliki kedekatan dan loyalitas tinggi terhadap Gubernur Ansar Ahmad.

Kepada mejaredaksi.co.id, Hasan mengatakan, memilih untuk fokus di membenahi pariwisata Kepri.

“Biar saya di pariwisata saja. Saya masih senang di pariwisata membenahi pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisata dan memperkenalkan Kepri serta meningkatkan pendapatan dari sektor wisata,” ujar Hasan.

Ia menambahkan bahwa memajukan wisata dan ekonomi kreatif di Kepri membutuhkan konsentrasi penuh, sehingga dirinya akan fokus membantu program-program gubernur dan wakil gubernur dari sektor pariwisata.

“Sudahlah, biar yang lain aja,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *