Tanjungpinang, mejaredaksi – Bulog Cabang Tanjungpinang memastikan stok beras yang tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Meskipun saat ini hanya tersisa 650 ton beras di gudang, Kepala Bulog Tanjungpinang, Arief Alhadihaq, mengatakan bahwa ada 3.000 ton beras yang mulai bertahap masuk ke Tanjungpinang yang di pasok dari Jakarta.
“Hari ini, 500 ton beras sudah tiba di Pelabuhan Kijang dan segera dikirim ke gudang kami,” ujar Arief, ditemui di acara gerakan pangan murah, Kamis (7/11/2024).
Setiap minggunya, Bulog Tanjungpinang menerima 500 ton beras dari Jakarta, dengan total 3.000 ton yang diperkirakan akan tiba pada akhir November ini. Dengan tambahan stok tersebut, cadangan beras pemerintah diperkirakan cukup hingga Januari 2025.
Arief menjelaskan, kebutuhan beras masyarakat Tanjungpinang per bulan berkisar antara 100 hingga 500 ton, terutama karena program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang menjadikan beras SPHP (Stabilitas Harga Pangan) sebagai pilihan utama.
Beras SPHP dijual seharga Rp58.000 per lima kilogram, jauh lebih murah dibandingkan harga pasar yang bisa mencapai Rp62.000 hingga Rp64.000 per lima kilogram.
“Perbedaan harga ini yang membuat banyak masyarakat memilih beras Bulog, karena HET (Harga Eceran Tertinggi) kami adalah Rp65.000,” tambahnya.
Dengan stok yang terus bertambah, Arief memastikan masyarakat Tanjungpinang tidak perlu khawatir akan kelangkaan beras menjelang musim liburan panjang akhir tahun.
Penulis: Ismail | Editor: Panca