Tanjungpinang, mejaredaksi – Warga Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri merasa keberatan, terkait naiknya harga beras Bulog merk SPHP. Harga eceran tertinggi (Het) beras pemerintah tersebut kini sudah menyentuh angka Rp.65.500 per 5 kilogramnya.
Namun, saat ini beras yang dijual di warung milik warga tersebut sudah melebihi Het yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Salah seorang warga, Dea mengakui bahwa ia biasanya membeli beras SPHP di warung dengan harga Rp.55 ribu per 5 kilogram. Namun saat ini, harga beras tersebut senilai Rp.65.500.
“Beras SPHP udah mahal sekarang, di warung-warung ada yang jual Rp 66.000 ribu,” kata Dea, Rabu (15/5).
Dea mengakui, biasanya ia membeli dua jenis beras untuk dicampur sebelum dimasak. Sebelumnya, uang yang dikeluarkan untuk membeli 5 kilogram beras SPHP dan premium senilai Rp130 ribuan saja. Tapi sekarang sudah naik hampir Rp150 ribu.
“Berat juga sekarang, beras premium juga mulai naik,” ungkapnya.
Sementara menurut Kepala Bulog Cabang Tanjungpinang, Arif Alhadihaq, menuturkan, harga beras SPHP yang naik itu sudah ditentukan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Ia menerangkan, saat ini harga pembelian pemerintah (HPP) sedang terjadi kenaikan, sehingga untuk harga jual juga harus menyesuaikan.
“Untuk mengimbangi kenaikan HPP kita mengikuti harga jual untuk beras SPHP,” sebut Arif.
Arif menambahkan, kenaikan harga beras SPHP sudah terjadi sejak 1 Mei 2024. Untuk wilayah Kepulauan Riau harga beras SPHP di gudang bulog Rp 11.300 per Kg, sementara untuk HET Rp 13.100 per Kg.
Sementara jika dibanding harga lama, yaitu Rp 10.250 per Kg, maka terjadi kenaikan Rp 1.050 per Kg.
“Ada kenaikan Rp 1.050 karena mengimbangi kenaikan HPP dan gabah dalam negeri,” pungkas Arif.
Penulis: Ismail
Editor: Andri