Resmi Beroperasi: Sekolah Rakyat Tanjungpinang Jadi ‘Jembatan’ Anak Kepulauan Meraih Mimpi dari SD hingga SMA

Kepri, Pemerintahan370 Dilihat

Tanjungpinang, mejaredaksi – Sebuah harapan baru untuk anak-anak dari keluarga miskin dan putus sekolah di Kepulauan Riau (Kepri) telah terwujud. Hari ini, Sekolah Rakyat Terintegrasi 33 Tanjungpinang resmi berdiri, ditandai dengan peresmian oleh Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, bersama Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, di Jalan Borobudur.

Sekolah Rakyat pertama di Provinsi Kepri, sekaligus menjadi simbol nyata keberpihakan negara dalam menjamin hak pendidikan.

Dengan konsep sekolah berasrama dan gratis 100% dari jenjang SD hingga SMA, program nasional ini secara spesifik dirancang untuk memutus rantai kemiskinan melalui jalur pendidikan yang berkualitas.

Wagub Nyanyang Haris Pratamura menyatakan pentingnya kehadiran Sekolah Rakyat di Kepri, mengingat tantangan geografis kepulauan yang ekstrem—terdiri dari 2.028 pulau dan berbatasan langsung dengan negara tetangga.

“Sekolah Rakyat bukan sekadar gedung, tetapi simbol harapan dan keberpihakan negara,” tegas Wagub Nyanyang.

“Program ini memberi kesempatan yang setara bagi anak-anak dari keluarga nelayan, pekerja migran, maupun mereka yang pernah putus sekolah. Dari sinilah kita siapkan Generasi Emas menuju Indonesia 2045.” sambungya.

Program ini menunjukkan komitmen pemerintah pusat terhadap pemerataan pendidikan di wilayah terpencil dan kepulauan.

Sekjen Kemensos, Robben Rico, menyebutkan secara daring bahwa Kepri menjadi salah satu provinsi di Sumatera yang menerima alokasi pembangunan Sekolah Rakyat permanen terbanyak, yaitu di Tanjungpinang, Natuna, dan Kepulauan Anambas.

Fasilitas Lengkap dan Tenaga Pendidik Terbaik

Pada tahap awal, Sekolah Rakyat Terintegrasi 33 Tanjungpinang langsung menampung 100 siswa (50 SD, 25 SMP, dan 25 SMA). Seluruh siswa telah menjalani pemeriksaan kesehatan gratis sebelum resmi memasuki asrama dan mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Dukungan pendidikan juga maksimal dengan 19 tenaga pendidik yang berdedikasi. Wali Kota Lis Darmansyah menekankan bahwa sekolah ini adalah implementasi nyata amanat konstitusi untuk menjamin hak pendidikan warga negara.

“Sekolah ini berasrama, gratis, dari jenjang SD hingga SMA. Ini bukti keberpihakan negara pada anak-anak dari keluarga miskin ekstrem,” ujar Walikota Lis.

Pemprov Kepri berjanji akan terus memastikan kualitas dengan menghadirkan guru yang berdedikasi serta menciptakan lingkungan belajar yang hangat, inklusif, dan penuh kasih sayang.

Sekolah Rakyat di Tanjungpinang ini diharapkan menjadi ruang tumbuh bagi anak-anak Kepri yang berkarakter, berdaya saing, dan bercita-cita luhur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *