Tanjungpinang, mejaredaksi – Seorang siswa berprestasi di Kecamatan Tanjungpinang Kota, berinisial JS (10), menghadapi ancaman dikeluarkan dari sekolah setelah mengharumkan nama sekolah melalui juara lomba pidato berbahasa melayu.
Hingga kini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tanjungpinang belum mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan konflik tersebut.
Masalah ini bermula dari perselisihan antara Kepala Sekolah dan orang tua JS terkait dugaan pemotongan hadiah juara lomba.
Kepala Sekolah mengklaim bahwa ancaman pemberhentian JS berasal dari permintaan orang tua. Namun, Kasi Pembinaan SD Disdik Tanjungpinang, Ahmad Suprapto, menyatakan belum ada mediasi yang dilakukan.
“Mediasi kita tidak tahu, saya tunggu instruksi dari pimpinan. Kalau saya pribadi belum bisa bersikap,” ujarnya Rabu (11/12/2024).
Ahmad juga menegaskan bahwa tidak ada bukti pemotongan hadiah lomba pidato berbahasa Melayu senilai Rp1,9 juta yang dimenangkan JS.
“Setahu saya kepala sekolah sudah kasih semua. Ini pengakuan dari pihak sekolah,” katanya.
Hadiah lomba total sebesar Rp3,8 juta diklaim telah diterima oleh orang tua siswa.
Namun, Ketua DPRD Tanjungpinang, Agus Djurianto, menyayangkan tindakan kepala sekolah yang memberhentikan siswa berprestasi hanya karena adanya protes orang tua.
Agus menilai, seharusnya kepala sekolah lebih bijak dengan memanggil orang tua untuk mencari solusi sebelum menerbitkan surat pemberhentian.
“Yang lebih parahnya, Kepala Dinas Pendidikan seharusnya memanggil kepala sekolah dan orang tua murid untuk duduk bersama menyelesaikan masalah. Jangan dibiarkan seperti ini,” tegas Agus.
Jika Disdik tetap tidak bertindak, Agus meminta Komisi I DPRD Tanjungpinang segera memanggil semua pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini.
“Kita harus pastikan masalah ini tidak menjadi contoh buruk bagi sekolah lainnya,” pungkasnya.
Penulis: Ismail | Editor: Panca
