Ansar Ahmad: Kerukunan dalam Keberagaman Jadi Modal Pembangunan

Karimun, MR – Gubernur Kepri Ansar Ahmad menegaskan pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama. Kerukunan dalam keberagaman menjadi modal pembangunan.

Hal ini ditegaskan Ansar pada pelantikan dan pengukuhan pengurus FKUB Kabupaten Karimun masa bakti 2022-2027 di Aula Kantor Bupati Karimun, Rabu (15/2/2023).

Ansar mengatakan Kepri adalah miniatur Indonesia. Agama, suku dan budaya masyarakat yang beragam.

Merujuk data komposisi agama dan suku penduduk, penduduk Kepri beragama Islam 78,3%, Kristen 11,91%, Katolik 2,48%, Hindu 0,04%, Buddha 7,1%, Konghucu 0,16%, dan Aliran Kepercayaan 0,01%.

Sedangkan suku, suku Melayu 29,97%, suku Jawa 22,2% , Batak 12,43%, Minang 19,71%, Tionghoa 7,70% dan selebihnya dari gabungan beberapa suku yang saat ini mendiami Provinsi Kepri.

“Patut kita syukuri bersama bahwa hingga saat ini kita dapat tetap menjaga kerukunan di dalam keberagaman tersebut,” ujar Ansar.

Kemajemukan dan keberagaman yang unik ini disebut Ansar menjadi modal utama dalam mendongkrak pembangunan di Kepri.

Indeks Kerukunan Umat Beragama Kepri 10 Besar Nasional

Ansar menyebut tidak mudah untuk menghadirkan capaian pembangunan tersebut. Diperlukan kebersamaan antara umat beragama untuk bersatu padu menyokong pembangunan melalui berbagai langkah strategis yang dilakukan oleh Pemerintah.

“Capaian pembangunan semakin baik ditandai dengan pertumbuhan ekonomi Kepri yang terus bertumbuh,”ujar Ansar.

Tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Kepri tumbuh 1,66 persen, dari 3,43 persen, melejit menjadi 5,09 persen pada 2022.

“Angka ini merupakan yang tertinggi di Pulau Sumatera. Tingkat kemiskinan per-September Tahun 2022 dapat ditekan dari 6,24 persen menjadi 6,03 persen,,” jelas Ansar.

Ansar bersyukur Kepri masuk dalam 10 besar indeks kerukunan umat beragama nasional pada tahun 2021.

“Ini tidak luput dari peran besar pengurus FKUB yang ada di Kepri,” ungkap Ansar. (*)

Penulis / Editor : Andri