Peristiwa

PARIPURNA PERINGATAN HARI OTONOM TANJUNGPINANG KE 17

Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul membacakan pidato HUT Otonom Tanjungpinang ke-17
Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul membacakan pidato HUT Otonom Tanjungpinang ke-17

TANJUNGPINANG- Wali Kota Tanjungpinang Syahrul menyampaikan pidatonya dalam peringatan HUT Otonom Tanjungpinang ke 17 dalam sidang istimewa di Gedung DPRD Tanjungpinang, Rabu (17/10). Syahrul berharap Tanjungpinang semakin maju dan sejahtera lima tahun ke depan dalam kepemimpinannya.

Syahrul mengatakan, status Tanjungpinang ditingkatkan menjadi Kota Otonom sejak 17 Oktober 2001 silam melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2001. Sejak ditetapkan Pemerintah Kota (Pemko) dan DPRD Tanjungpinang sebagai mitra pemerintahan mencatat beberapa kemajuan pembangunan Tanjungpinang. Peringatan HUT Otonom Tanjungpinang harus ditempatkan sebagai energi untuk mendorong peningkatan kinerja dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dalam rangka mewujudkan cita-cita otonomi daerah itu sendiri dalam mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat.
“HUT Otonom kali ini lebih terasa istimewa karena merupakan awal masa bakti saya dan Bu Rahma sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang periode 2018-2023,” kata Syahrul.
Dia menyampaikan, tema peringatan HUT Otonom ke 17 ini bermarwah dan beretos kerja. Point penting yang ingin dicapai bahwa diawal kepemimpinan Syharul-Rahma untuk bekerja sama membangun Tanjungpinang dengan semangat kerja baru yang dilandasi komitmen, disiplin, kejujuran, tanggungjawab dalam menjalankan tugas masing-masing. Diharapkan akan mampu melahirkan pribadi-pribadi yang profesional, bermartabat dan menjunjung tinggi kehormatan dan harga diri untuk meraih cita-cita bersama yakni kesejahteraan bagi masyarkat.
“Kita jadikan momentum untuk melakukan evaluasi secara komprehensip terhadap permasalahan-permasalahan strategis dalam perencanaan pembangunan,” kata Syahrul.
Ratusan undangan yang ikut meramaikan rapat paripurna HUT Otonom Tanjungpinang ke 17
Ratusan undangan yang ikut meramaikan rapat paripurna HUT Otonom Tanjungpinang ke 17

Syahrul menuturkan, beberapa point penting yang menjadi prioritas pembangunan yang dilaksanakan selama lima tahun ke depan, yakni di bidang pendidikan, kesehatan,  bidang kepariwisataan, bidang ekonomi kerakyatan. Selanjutnya, dalam pembinaan kegiatan keagamaan, kebudayaan dalam menciptakan harmoni warga sebagai program prioritas. Dalam bidamg infrastruktur, air bersih dan kelistrikan. Bidang ekonomi, investasi dan ketenagakerjaan, serta urusan pemberdayaan perempuan.

“Dalam menciptakan pemerintahan yang baik atau good governance, Pemko Tanjungpinang terus mendorong penerapan prinsip transparansi, partisipasi dan akuntabilitas,” katanya.
Syahrul juga akan meningkatkan kompetensi aparatur. Kemudian, sinergitas perencanaan pembangunan antar tingkat pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Syahrul juga memperhatikan pengelolaan keuangan dan peningkatan pendapatan daerah.
“Untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari beberapa indikator pembangunan manusia, pertumbuhan ekonomi, PDRB Perkapita, penduduk di atas garis kemiskinan dan angka harapan hidup,” katanya.

Ketua DPRD Kota Tanjungpinang, Suparno dalam sambutannya mengatakan rapat paripurna dilakukan dalam rangka memperingati HUT Ke-17 Kota Otonom Tanjungpinang.

Suparno menjelaskan histori terbentuknya Kota Tanjungpinang sebagai daerah otonom tidak lepas dari perjalanan sejarah, yang dimulai dari pembentukan Kota Administratif Tanjungpinang melalui PP Nomor 31 Tahun 1983 pada tanggal 18 Oktober 1983.

Seiring berjalan waktu dan kesiapan menjadi kota otonom, akhirnya Kota Tanjungpinang berhasil ditingkatkan status menjadi Kota Otonom Tanjungpinang pada tanggal 17 Oktober 2001 melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2001.

Anggota DPRD Tanjungpinang saat menghadiri rapat paripurna HUT Otonom Tanjungpinang ke-17
Anggota DPRD Tanjungpinang saat menghadiri rapat paripurna HUT Otonom Tanjungpinang ke-17

Selanjutnya, Suparno berharap agar kedepannya Pemerintah Kota Tanjungpinang memperhatikan penyediaan lapangan pekerjaan, kebijakan yang sejajar untuk kepentingan kota dan kesejahteraan sosial masyarakat. Adat istiadat harus selalu dijaga dan dilestarikan untuk menciptakan suasana aman dan kondusif di tanah melayu.

“Posisi Tanjungpinang sangat strategis untuk investasi, pertumbuhan ekonomi harus ditingkatkan melalui pembangunan di sektor- sektor lainya seperti pariwisata, secara fisik ekonomi berkembang pesat,” ujar Suparno

Atas prestasi yang diraih, tentunya pemerintah harus menpertahankannya, masih ada program lain yang belum tuntas dilaksanakan, sehingga menjadi tugas Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang lima tahun kedepan. Selain itu diperlukan semangat kebersamaan dalam membangun kota Tanjunpinang untuk menjadikan kota yang beradat dan beribadah.***

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close