Tanjungpinang, mejaredaksi – Jalan Pelantar II di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, yang sempat ambles beberapa bulan lalu kini sudah selesai diperbaiki. Namun, meski tampak mulus dan kembali rapi, akses untuk kendaraan berat tetap ditutup sementara. Alasannya sederhana: beton “belum matang”.
Pantauan di lapangan, Minggu (30/11/2025), masih terlihat pembatas jalan serta sisa material pengerjaan yang sengaja tidak dipindahkan untuk menghalangi kendaraan besar. Motor dan pejalan kaki memang sudah bisa melintas, tetapi truk dan kendaraan bermuatan berat harus bersabar dulu.
Kasi Reservasi Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kepri, Suji Hartanto, menegaskan bahwa secara fisik pengerjaan sudah selesai. Namun, kekuatan beton belum mencapai standar maksimal. Proses curing atau pematangan beton membutuhkan waktu 28 hari sebelum benar-benar siap menahan beban berat.
“Betonnya harus mencapai umur ideal. Kalau dipaksa dilewati kendaraan besar sebelum waktunya, risikonya rusak lagi. Kita tidak mau itu terjadi,” jelas Suji.
Saat ini, pengawasan terus dilakukan di lapangan untuk memastikan tidak ada truk nakal yang mencoba menerobos pembatas.
Suji menyebutkan, jika tidak ada kendala, pembukaan penuh Pelantar II termasuk untuk kendaraan berat diperkirakan dapat dilakukan pada minggu pertama Desember 2025.
Perbaikan jalan tersebut tidak main-main. Struktur pelantar dibangun ulang menyerupai konstruksi jembatan dengan panjang sekitar 24 meter. Nilai anggarannya juga cukup besar, yakni lebih dari Rp3,5 miliar.
“Tujuannya agar nantinya kendaraan berat bisa lewat dengan aman tanpa ada kekhawatiran struktur akan turun lagi,” tutup Suji.






