PemerintahanTanjungpinang

Ratusan Prajurit Lantamal IV Latihan Perang Pertahanan Pantai di Tanjungpinang, Kerahkan Meriam Jarak Jauh dan Persenjataan Lengkap

Prajurit Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV Tanjungpinang mengikut Latihan Operasi Pertahanan Pantai (Opshantai) di Pantai Gading, Tanjung Setumu, Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang.

Tanjungpinang, MR – Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV Tanjungpinang, menggelar Latihan Operasi Pertahanan Pantai (Opshantai) menghadapi kekuatan musuh, di Pantai Gading, Tanjung Setumu, Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Kamis (9/6/2022).

Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV (Wadan Lantamal IV) Kolonel Marinir Andi Rahmat M, menyampaikan dalam skenario latihan ini, Pasukan Militer musuh berhasil menerobos dari Perairan Bintan menuju Pantai Gasing Pulau Dompak dengan kekuatan 1 Kompi Infanteri, 1 Baterai Armed diikuti unsur Banmin yang diangkut 2 LST kelas Laotieshan dalam kawalan 1 SQ Mig 29 milik musuh.

“Sehingga dalam operasi pertahanan pantai yang dilaksanakan, merupakan operasi dalam rangka menggagalkan operasi pendaratan musuh pada daerah pantai tersebut,” ungkap Kolonel Marinir Andi di lokasi.

Dalam latihan di simulasikan pada saat militer musuh memasuki daerah pendaratan Pantai Gasing, langsung dihalau dengan kekuatan 1 Komando Tugas Operasi Gabungaan Pertahanan Pantai yang terdiri dari 1 Kompi Personel Lantamal IV, 1 Kompi Infanteri Yonmarhanlan IV , 1 Baterai Arhanud dan 1 Kompi Markas Yonmarhanlan IV.

Dalam latihan ini, kata Andi juga dilengkapi dengan dua pucuk meriam pertahanan pantai melaksanakan penembakan jauh, diikuti dengan Seksi Senjata Mesin Berat (SMB) melaksanakan penembakan terhadap sekoci pendarat musuh, Seksi GPMG melaksanakan tembakan secara terus menerus (Barage). Sedangkan Pasukan Infanteri Marinir melaksanakan penembakan untuk memukul mundur pasukan musuh di Baris Depan Daerah Tempur (BDDT).

Satgas pertahanan pantai akhirnya berhasil memukul mundur pasukan musuh dari pantai pendaratan dengan melaksanakan tembakan pengejaran ke arah musuh secara terus menerus oleh seksi SMB dan GPMG diikuti dengan pengejaran oleh dua pucuk meriam pertahanan pantai.

“Tujuan latihan ini adalah untuk melatih dan memelihara profesionalisme prajurit Yonharlantamal IV yang merupakan program rutin latihan operasi matra laut,” ujarnya.

Dirinya berharap, para prajurit Lantamal IV yang mengikuti Latihan Operasi Pertahanan Pantai ini dengan serius agar memahami fungsi dan tugas setiap prajurit, serta memperhatikan keamanan saat latihan dengan mengikuti semua prosedur yang telah di tetapkan dan laksanakan tahapan latihan dengan penuh kesungguhan.

“Usai latihan ini, akan dilakukan evaluasi latihan agar kita mengetahui sejauh mana latihan ini dapat memberikan kontribusi guna peningkatan kemampuan Lantamal IV,” ujarnya.

Selain itu, ketika ditanya terkait apakah latihan ini merupakan antisipasi terjadinya perang di kawasan polemik di Laut Natuna Utara. Wadan Lantamal IV, Kolonel Marinir Andi menyampaikan untuk pengamanan di Laut Natuna Utara sudah ada satgassatgas untuk berpatroli.

“Apakah latihan ini terkait konflik di Laut Natuna Utara tersebut, bisa saja. Artinya kami siap kapan pun, untuk mempertahankan teritorial Negara Indonesia,” pungkasnya.

Kegiatan Latihan Operasi Pertahanan Pantai (Opshantai) ini telah digelar selama empat hari yang dimulai pada (6/6/2022) dan har ini pada Kamis (9/6/2022). Bar

 

 

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close